Tujuan Pembelajaran Khusus: Peserta mampu membuat refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Kegiatan
ini merupakan kegiatan pembuka dari seluruh rangkaian materi belajar di Program
Pendidikan Guru Penggerak. Pada kegiatan ini, Anda akan melakukan sebuah
refleksi diri sejauh mana Anda mengenal dan memahami Filosofi Pendidikan Ki
Hadjar Dewantara (KHD). Sejauh ini Anda sudah sering mendengar kata kata
seperti budi pekerti, ing
ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang
menjadi jiwa dari pendidikan nasional. Oleh sebab itu, pada tahap awal
ini, Anda akan berdialog dengan diri Anda sendiri untuk menemukan pemikiran
mendasar Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan peran Anda sebagai
pendidik’.
Sebagai
pemantik proses refleksi tersebut, mari kita ingat-ingat kembali pengalaman
ketika kita bersekolah. Jawaban pertanyaan berikut tidak perlu ditulis namun
tetap perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.
- Pengalaman
apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang
membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
- Peristiwa
apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?
- Siapa
sosok guru yang menginspirasi Anda?
- Apa
pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
- Pernahkah
Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di
kelas yang Anda ampu?
Selanjutnya, Anda diminta
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di bawah terkait
pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD).
1. Tulisan Reflektif
Kritis
2. Harapan dan Ekspektasi
- Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
Setelah melihat sumber belajar dari Video Pendidikan Indonesia Zaman Kolonial serta Video Ki Hadjar Dewantara dan Pemikirannya, ada beberapa pengertian dan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Pendidikan dapat dilakukan di keluarga, lingkungan, masyarakat, kebudayaan, maupun sekolah formal. Hal ini selaras menurut Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan adalah segala usaha dari orang tua terhadap anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya. Hal tersebut mengandung makna di mana ‘segala usaha’ yang dimaksud berarti pendidikan tidak hanya dilakukan melalui satu dua cara saja, tetapi dengan berbagai cara.
- Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
Tentunya sudah sangat relevan dan sesuai pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah saya. Pendidikan yang mencerminkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara merupakan daya-upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan keselarasan dengan dunianya. Pendidikan harus selaras dengan perkembangan zaman, namun tanpa meninggalkan jiwa kebangsaan.
Indonesia memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia yang diharapkan relevan dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, diantaranya yaitu pendidikan Indonesia harus mengupayakan peserta didik memiliki budi pekerti luhur, nilai-nilai agama, norma sopan santun, adat istiadat, budaya, Pancasila, maupun nilai-nilai kemanusiaan.
Selanjutnya pendidikan harus bisa mengembangkan pikiran/kognitif peserta didik, menjadi manusia yang cerdas, memiliki pemikiran kritis dan kreatif, sehingga bisa hidup mandiri. Selanjutnya pendidikan harus mengembangkan tubuh peserta didik, memiliki fisik yang sehat dan mampu mengendalikan dirinya, mampu melakukan gerakan-gerakan kompleks, memiliki keterampilan yang bisa mendukung kemandiriannya.
Dalam pembelajaran di kelas sekolah saya pemikiran yang relevan dari KHD adalah ketika kita juga harus memperhatikan kodrati anak yang masih suka bermain. Ketika anak-anak sedang bermain pasti yang mereka rasakan adalah senang dan gembira dan itu membuat suatu kesan yang membekas di hati dan pikirannya. Dengan demikian hendaknya guru juga memasukan unsur permainan dalam pembelajaran agar siswa senang dan tidak mudah bosan, apalagi menggunakan permainan-permainan tradisional yang ada karena selain menyampaikan pembelajaran melalui permainan kita juga mendidik dan mengajak anak untuk melestarikan kebudayaan.
- Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
Dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai konsep pendidikan di sekolah telah diterapkan antara lain pada kedisiplin, etika, sopan santun, budaya lokal, maupun penanaman nilai-nilai keagamaan.
Saya merasa sudah melaksanakan konsep pemikiran KHD dalam menjalankan aktivitas sebagai guru di sekolah dengan mengarahkan anak dalam belajar yang menyenangkan, manantang, dan melatih anak- anak berpikir kritis .
Sebagai wujud pelaksanaan aktivitasnya adalah membiasakan literasi di kelas dengan meluangkan sedikit waktu sebelum memulai pembelajaran.
Membangun karakter dalam pembelajaran dengan tidak memberi hukuman kepada siswa, lebih sabar dalam membimbing, mengenali lebih dalam karakter dan latar belakang siswa dari keluarga/lingkungan) dengan menjalin komunikasi dengan orang tuanya, hal ini bisa dilakukan dengan kunjungan rumah.
Memberikan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa melalui pemilihan media pembelajaran yang bervariasi baik berupa gambar, video maupun audio, atau pembelajaran yang berbasis permaina.
*) Maknai dan hayati pilihan Anda menjadi guru dalam menuliskan tulisan reflektif-kritis. Hindari perihal teknis seperti tidak tersedianya buku ajar bagi murid, masih berstatus guru honorer dsb-nya. Fokus pada pilihan Anda menjadi guru.
Ungkapkan Harapan dan Ekspektasi Anda terkait dengan pembelajaran pada modul ini.
- Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
Sebagai pendidik harapan saya setelah mempelajari modul ini terjadi perubahan dari cara berpikir dalam menghadapi suatu kondisi dan permasalahan. Semakin memahami betapa pentingnya peran seorang guru dalam pendidikan. Perubahan ucapan dan cara komunikasi yang dilakukan, serta melakukan tindakan yang dapat dipertanggungjawabkan. Guru berarti digugu dan ditiru, ucapan dari seorang guru biasanya dipatuhi oleh murid-muridnya, dan tingkah laku guru menjadi perhatian murid-muridnya, bahkan ditirunya. Dalam hal ini guru dituntut berperilaku yang baik, karena dia menjadi role model (teladan) bagi murid-muridnya sehingga mampu memberikan perubahan baik kepada peserta didik atau kepada seluruh warga sekolah.
- Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
Harapan yang ingin saya lihat pada murid-murid setelah mempelajari modul ini agar mereka merasa merdeka dan terarah dengan cara berpikir, berucap dan berbuat kita. Murid mendapatkan inspirasi baru untuk terus bersemangat melakukan perbaikan dan perubahan dalam hidupnya. Potensi yang dimiliki setiap murid akan lebih terarah, terasah dan berkembang sehingga mereka akan bergerak terus menjadi pribadi yang merdeka dan bahagia, serta potensi mereka lebih baik dari pada sebelumnya.
- Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
Kegiatan, materi, manfaat yang diharapkan ada dalam modul ini adalah agar mampu menjadi agen perubahan dan berbagi praktik baik dengan mengaplikasikan materi coaching baik kepada murid maupun kepada teman sejawat sehingga kehadiran kita memberikan perubahan signifikan dan inspirasi untuk seluruh warga sekolah.
0 comments:
Post a Comment